Terlebih, proyeksi suku bunga yang lebih rendah akan mendorong biaya dana atau cost of fund ke bawah.
"Saya lihat ARTO sudah mulai masuk ke fase monetisasi dengan membaiknya cost to income ratio. Kualitas aset yang membaik terlihat dari kenaikan laba yang melebihi kenaikan kreditnya," ujar Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), Muhamad Wafi, Senin(29/7/2025).
Dengan prospek bisnis yang dinilai cerah tersebut, membuat kalangan analis cukup yakin untuk mempertahankan rekomendasi buy terhadap sahamnya.
Per Triwulan II-2025, Bank Jago mencatatkan pertumbuhan kredit yang kuat dengan kualitas aset terjaga serta pertumbuhan laba yang semakin baik.
Penyaluran kredit menunjukkan pertumbuhan impresif, mencapai Rp21,4 triliun, naik 37 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.