Pertumbuhan ini tercapai dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross sangat rendah di angka 0,3 persen.
Para analis melihat prospek bisnis Bank Jago saat ini sangat potensial dengan didukung pertumbuhan kredit yang kuat dan kualitas aset yang baik, sehingga meningkatkan ekspektasi atas keuntungan yang lebih baik lagi di semester II-2025.
Terlebih, proyeksi suku bunga yang lebih rendah akan mendorong biaya dana atau cost of fund ke bawah.
Selain itu, Bank Jago juga terus melengkapi produk aplikasinya dengan berbagai inisiatif baru dan model kolaborasi ekosistem masih menjadi salah satu kekuatan utamanya.
Sehingga, menurut Wafi, inisiatif baru dan kolaborasi yang telah dilakukan dengan ekosistem GoTo, Bibit, serta Stockbit akan terus menjadi penguat fundamental Bank Jago ke depan.