IDXChannel - Riset Indeks Bisnis UMKM Q4-2022 Bank Rakyat Indonesia (BRI) semakin memperkuat optimisme bank pelat merah itu dalam menghadapi tantangan di 2023.
Menurut Direktur BRI (BBRI) Sunarso, faktor yang membuat UMKM bergeliat salah satunya didorong konsumsi dalam negeri.
"Kondisi perekonomian Indonesia yang terus membaik pasca pandemi membuat UMKM terus bergeliat dan tangguh di tengah kekhawatiran resesi global," ujar dia dalam pernyataan tertulis, Senin (13/2/2023).
Aktivitas bisnis UMKM pada kuartal IV-2022 tercatat semakin meningkat, di mana Indeks Bisnis UMKM naik dari 103,2 (Q3-2022) menjadi 105,9 (Q4-2022).
Peningkatan ini ditopang beberapa faktor, di antaranya peningkatan aktivitas masyarakat di luar rumah sejalan dengan pandemi Covid-19 yang mulai berubah menjadi endemi. Sehingga menyebabkan permintaan terhadap barang dan jasa juga meningkat.
Kemudian pemberlakuan kembali PTM pembelajaran tatap muka (PTM) dan WFO Work From Office (WFO) mendorong permintaan terhadap produk/jasa sejumlah kegiatan usaha meningkat. Tentu saja perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) berupa Natal dan liburan akhir tahun juga memberi kontribusi.
Selain itu, pada Q4-2022, banyak proyek pemerintah yang selesai sebelum tutup buku di akhir tahun. Sehingga omzet usaha pada Q4-2022 pun membaik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Kenaikan indeks bisnis UMKM terjadi di semua sektor usaha, kecuali sektor pertanian. Penurunan sektor pertanian ini terutama disebabkan oleh musim tanam untuk tanaman bahan makanan yang setiap tahunnya jatuh pada Q4 (sehingga panen sedikit).
Kemudian musim hujan yang menyebabkan panen hortikultura sebagian busuk dan sulit melaut (bagi nelayan), harga barang input (terutama pupuk) mahal dan langka di beberapa daerah.
Sejalan dengan kenaikan Indeks bisnisnya, sentimen pebisnis UMKM juga membaik signifikan.
Hal ini berkaitan dengan kehidupan yang semakin normal pasca pandemi, aktivitas perekonomian yang semakin meningkat serta diikuti dengan daya beli masyarakat yang semakin pulih.
Sementara itu penghapusan PPKM, adanya event menjelang puasa serta prospek ekonomi yang tetap baik dinilai akan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja usaha debitur.