Di sisi lain, Bank Syariah Indonesia (BSI) juga telah menyalurkan sekitar 55 persen dari total dana Rp10 triliun yang ditempatkan pemerintah.
Adapun Bank BTN menjadi satu-satunya bank dengan penyerapan paling rendah, yakni baru 19 persen dari total alokasi Rp25 triliun.
Febrio menjelaskan, mayoritas pembiayaan dari hasil penempatan dana pemerintah tersebut terserap di sektor-sektor produktif seperti perumahan, konstruksi, dan pertanian.
Febrio menilai, langkah ini sudah mulai menunjukkan dampak positif terhadap kinerja kredit nasional.
“Sehingga ini dampaknya bagi pertumbuhan kredit kita harapkan kalau di Agustus itu pertumbuhan kreditnya masih 7 persen, nah ini kita berharap di akhir tahun ini bisa menuju ke 10 persen,” ujarnya.