Dia melanjutkan, seiring dengan perkiraan kondisi makroekonomi tersebut, Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan masih akan tumbuh didorong oleh konsumsi masyarakat yang diperkirakan meningkat seiring dengan adanya Ramadan dan hari raya Idul Fitri pada kuartal I-2025, peningkatan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025, dan adanya stimulus ekonomi 2025.
"Selanjutnya, mayoritas responden juga meyakini bahwa risiko perbankan pada kuartal I-2025 masih terjaga dan terkendali," katanya.
Hal ini terlihat dari Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 55 atau berada pada zona keyakinan bahwa risiko cukup manageable, seiring dengan keyakinan bahwa risiko kredit dan risiko pasar yang tetap terjaga.
Responden meyakini bahwa kualitas kredit tetap baik, Posisi Devisa Netto (PDN) pada level rendah dengan aset dan tagihan dalam valuta asing (valas) yang lebih besar dibandingkan kewajiban valas (long position), serta rentabilitas masih akan meningkat seiring dengan kenaikan penyaluran kredit.
Selanjutnya, risiko likuiditas juga diperkirakan masih terjaga stabil dibandingkan triwulan sebelumnya. Ekspektasi terhadap kinerja perbankan pada kuartal I-2025 juga optimistis dengan Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) sebesar 74.