Sehingga kalau ditanya apakah BRI Finance telah sepenuhnya pulih dari kondisi pandemi? Saya bisa katakan bahwa kami telah berhasil keluar dari kondisi yang sangat challenging ini. Ya, kami sudah pulih, dan bahkan saat ini sudah berada dalam growth trajectory.
Q: Dari pemulihan pasca pandemi, kita beranjak pada perkembangan dunia di 2022 ini. Kita tahu kondisi geopolitik yang memanas juga membuat perekonomian global dilanda ketidakpastian. Meski Indonesia oleh banyak pihak disebut sebagai salah satu negara yang kuat terhadap potensi terjadinya resesi, tak bisa dimungkiri kondisi ini tetap membawa pengaruh ke pasar domestik. Bagaimana Ibu melihat hal ini? Adakah pengaruhnya terhadap kinerja BRI Finance? Bila ada, seberapa besar?
Di era yang serba terbuka dan borderless seperti saat ini, jelas apa pun yang terjadi di perekonomian global dan juga domestik, sedikit-banyak tetap bakal berpengaruh ke kinerja multifinance.
Contoh sederhana saja, kondisi global yang ditekan keterbatasan pasokan minyak, membuat harga dunia melambung, sehingga kita di domestik terpaksa menaikkan harga BBM (bahan bakar minyak). Apakah berpengaruh ke multifinance? Ya, tentu saja. Apa pengaruhnya? Permintaan pembiayaan kendaraan jelas akan tertekan.
Kita di manajemen sadar betul atas risiko dari kondisi ini, sehingga kita mengambil sejumlah langkah strategis sebagi tindakan preventif. Salah satunya dengan fokus pada pengembangan branchless financing melalui sinergi dengan BRI sebagai perusahaan induk. Lalu kami juga telah mengembangkan aplikasi myBRIf sebagai lead aggregator.