Kritik itu meluncur begitu saja. Saya peduli karena selama ini menikmati manfaat yang ditawarkan GoFood. Sementara di sisi mitra GoFood, terutama untuk usaha kelas rumahan,tentu banyak yang terbantu oleh aplikasi ini. Mereka bukan hanya mampu bertahan melewati pandemi, melainkan juga untuk jangkauan pasar yang lebih luas.
Saya kaget ketika Patrick merespons pertanyaan yang agak sensitif itu di hadapan forum. Dengan gaya bicara santai, dia mengakui order makanan di GoFood saat ini tidak lagi sama seperti dulu.
Maksudnya, aplikasi mengenakan biaya atau komisi yang sewajarnya. Tapi, karena pemain lain masih memberikan subsidi dan promosi, GoFood terkesan lebih mahal.
“Kami memang sengaja memangkas insentif, promosi dan bentuk subsidi ke pelanggan. Kami juga mengenakan biaya ke merchant sehingga beberapa merchant membebankan biaya itu ke pelanggan dalam bentuk menaikkan harga,” katanya.
Patrick menjelaskan langkah tidak populis ini harus ditempuh karena perusahaan wajib memperbaiki fundamental dan neraca keuangan agar bisa tumbuh secara berkelanjutan. Tanpa pertumbuhan yang sehat, GOTO lambat laun akan kehilangan kekuatannya dalam melayani pengguna dan merchant.