"Untuk mencapai profitabilitas sepanjang 12 bulan terakhir, basis konsumen kami bergeser menuju konsumen yang memprioritaskan kenyamanan di atas harga. Namun, untuk mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan, kami harus memperluas jangkauan pasar dengan merancang berbagai produk yang dapat menjawab kebutuhan konsumen yang memperhatikan harga,” katanya.
Dari sinilah lahir ide mode hemat, baik di bisnis on demand service (ODS) maupun ecommerce. Solusi ini, menurut Patrick, menjawab tiga tantangan dekaligus. Pertama, pelanggan punya opsi bayar dengan harga terjangkau. Kedua, mitra driver dan merchant berpeluang mendapatkan lebih banyak order. Ketiga, pemilik aplikasi dapat meningkatkan volume transaksi sehingga berdampak positif ke revenue.
Akankah pilihan strategi GOTO berhasil? Waktu yang akan menjawab. Namun, untuk kondisi saat ini, strategi meninggalkan bakar uang rasanya menjadi pilihan tepat dalam mengarungi jalan kompetisi yang panjang. Toh, yang namanya bisnis, agar berkelanjutan, ujung-ujungnya ya bottom line. Laba.
(SAN)