"Sehingga kalau kita berikan saat itu juga nanti bersama-sama digunakan AML yang kita berikan tidak ganggu sistem, tidak ada kelebihan beban yang buat sistem kita terganggu. Sehinga Jawa-Bali dipilih harus lebih dari 50 persen makanya 56,30 persen," terangnya.
Jisman menambahkan, seperti yang diketahui bersama bahwa saat ini di wilayah Jawa-Bali sedang mengalami kelebihan pasokan listrik atau overcapacity, sehingga pembagian rice cooker gratis ini juga dinilai dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut.
"Dan ini penting dan memang tujuan utamanya kami berikan AML ini adalah untuk kurangi impor LPG yang bersubsidi khususnya yang 3 kilogram. Jadi nanti persyaratannya ada validasi kepala desa dan ada pernyataan gunakan LPG 3 kilogram. Jadi kalau teman-teman sudah pakai kilogram ya tentunya belum jadi sasaran utama karena memang kita sasaran utamanya mengurangi impor LPG kita," paparnya.
Oleh sebab itu, pembagian rice cooker ini memuat beberapa manfaat, baik bagi penerima, PLN, serta bagi pemerintah.