"Untuk kereta cepat Jakarta-Surabaya, kami ingin meng-upgrade kecepatannya dan juga jalur relnya, karena untuk yang sekarang, diperkirakan butuh waktu tempuh 11 jam, kami ingin mempercepatnya menjadi hanya 5,5 jam saja," ungkap Kanasugi.
Dengan demikian, Jepang bisa berkontribusi terhadap kesejahteraan dan pembangunan yang lebih baik bagi rakyat Indonesia. Sementara itu, untuk pembangunan pembangkit listrik, Jepang juga berfokus pada SDG dan EBT, misalnya hydroelectricity.
"Saya pikir, kerja sama infrastruktur yang baik akan tetap terjalin di masa depan," pungkasnya. (TYO)