"Ini yang pengaruh yang besar adalah dari bea keluar tembaga yang 87,51% sebesar Rp1 triliun dan sawit 10% dari total bea keluar," ujarnya.
Kemudian, Kemenkeu mencatat penerimaan cukai Rp17,9 triliun atau 7,3% dari total target APBN pada Januari 2024. Ini sejalan dengan pola realisasi tahun sebelumnya dan penerimaan cukai.
Menurut Sri Mulyani, kontribusi penerimaan cukai berasal dari tembakau dan ini dipengaruhi pola pelunasan cukai yang maju ke Desember. Adapun, cukai minuman etil ethanol dan alkohol mencapai Rp500 miliar.
Terakhir, penerimaan yang lain adalah penerimaan negara bukan pajak (PNBP). PNBP, pada awal tahun ini, mencapai Rp 43,3 triliun sekitar 8,8% dari target.
(FAY)