"Sedangkan pertumbuhan LU utama lainnya seperti industri pengolahan, konstruksi, informasi dan komunikasi, serta jasa keuangan mengalami peningkatan," jelas dia.
Dari sisi permintaan, konsumsi Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 15,87% (yoy), lebih rendah dari kuartal lalu yang tumbuh positif (6,06% yoy).
Menurutnya, konsumsi Pemerintah yang tumbuh negatif dipengaruhi oleh kontraksi pada belanja pegawai serta belanja barang dan jasa sejalan dengan gaji ke-13 yang dibayarkan lebih awal pada kuartal II-2023 serta normalisasi belanja barang dan jasa untuk penanganan Covid-19.
Selanjutnya, perlambatan juga terjadi pada kinerja ekspor yang pada kuartal III-2023 tumbuh 5,82% (yoy), lebih rendah dibandingkan kuartal lalu (8,93% yoy).