Swire Group, hingga Shangri-La International Hotel Management Limited.
“Karena memang kita melihat ada beberapa grup yang sudah mulai berinvestasi di sini. Seperti Jardin Astra, lalu Kuok, itu Shangri-La. Lalu ada Swire Group, yang punya first Pacific Mall, macem-macem itu,” ujar Erick saat ditemui di Jakarta Pusat, ditulis Senin (22/4/2024).
Saat ini pendekatan bisnis BUMN terhadap investor Hong Kong terus digenjod pemegang saham. “Nah kita coba, memang kita memang bukan karena Hong Kong gitu, kita memang kebetulan itu ada time slot kemarin dua hari kita isi Hong Kong yang terdekat,” paparnya.
Saat dikonfirmasi, Erick juga mengaku belum memilih Singapura sebagai mitra potensial bagi BUMN. Alasannya, investasi properti di Indonesia dari Negara Singa ini masih terlihat landai.
“(Kenapa nggak Singapura?) Saya belum melihat agresivitas daripada perusahaan-perusahaan Singapura untuk properti di Indonesia karena mereka masih melihat properti di Singapura masih potensi,” ucap dia.
Selain Hong Kong, Kementerian BUMN juga melirik Jepang. Soal ini Erick tidak merinci lebih jauh. Kendati begitu, dia mengaku bahwa investasi Jepang di sektor properti cukup masif di dalam negeri.