"Jika AS bersikeras melanjutkan aksinya, China akan berjuang sampai akhir," katanya.
Sikap keras kedua negara meredupkan propek kesepakatan antara AS dan China. Perang dagang antara Beijing dan Washington telah berlangsung sejak masa jabatan Trump yang pertama.
"Retorika dari China kuat," kata Ekonom Societe Generale Michelle Lam.
"Kecuali Trump melunak, investor mungkin perlu bersiap untuk pemisahan perdagangan antara kedua negara," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)