INSA mencatat penurunan arus barang terjadi pada awal pandemi, saat banyak industri manufaktur menghentikan produksi. Hal ini berdampak pada muatan ekspor-impor komoditi dengan peti kemas, termasuk kelangkaan kontainer.
Sepanjang tahun 2021, kinerja pelayaran tertekan minus 21% didorong oleh arus kapal yang menurun 3%, arus barang menyusut 14%, serta arus peti kemas yang menurun 11%. Penurunan terbesar terjadi pada arus penumpang hingga 57%.
"Setelah dua tahun menghadapi pandemi, kita juga mulai bisa beradaptasi dengan situasi. Jadi sekarang mungkin kita bisa lebih mempersiapkan diri," kata Carmelita.
(NDA)