Dia mencontohkan Bank Indonesia (BI) yang sempat tidak independen, yang kemudian hasilnya gobyos, BLBI terjadi karena pemerintah ikut campur.
"Apakah mereka kompeten atau tidak? Saya belum bisa kasih komentar. Latar belakangnya, saya tidak melihat mereka banyak di unsur pengawasan, termasuk IKNB, perbankan, dan yang lainnya okelah ya, tapi kita belum lihat bagaimana mereka bekerja. Dari strukturnya, saya lihat nanti saja bagaimana," timpal Eko.
Dia mengatakan belum bisa menilai, tetapi tantangan OJK ke depan sangat berat. Eko pun menyebutkan Mahendra Siregar masih menjabat sebagai Wamenlu yang masih ditugaskan Jokowi untuk mengembangkan pasar ekspor, dan berhasilnya pun karena ada konflik Rusia.
"Kita lihat presentasi Wamenlu (saat fit and proper test) lebih condong ingin mendorong pertumbuhan, padahal hakekat OJK itu kadang-kadang jadi gas dan rem. Kondisi lesu ya tancap gas, kasih stimulus. Kalau ekspansi, kita kasih aturan ketat biar terjadi keseimbangan. Tapi, kemarin saya tidak lihat kemarin sebagai penyeimbang. Ini kalau ngegas semua gimana? Yang ngerem siapa? Ini tata surya sistem keuangan seperti itu," tegas Eko.
Dia memprediksi bahwa mungkin nantinya akan ada perubahan peta politik dalam stabilitas sistem keuangan.