Airlangga menjelaskan dunia sedang menghadapi ketidakpastian baru atau black swan. Hal ini, karena perang Rusia-Ukraina.
Black swan artinya peristiwa tak terduga yang melampaui apa yang biasanya diharapkan dari suatu situasi dan memiliki konsekuensi cukup parah. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi global melambat menjadi 4,1 persen sampai 4,5 persen tahun ini.
Berbagai faktor ketidakpastian itu antara lain akibat munculnya varian baru Covid-19, disrupsi rantai pasok global dan konflik geopolitik Rusia-Ukraina, termasuk soal ketegangan yang terjadi belakangan di laut China Selatan.
“Salah satunya, karena doa para ulama kita masih optimistis, pertumbuhan ekonomi kita tetap stabil diangka 5,2 persen,” kata Airlangga yang juga didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Watimpres Agung Laksono, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily dan sejumlah fungsionaris Partai Golkar lainnya.