"Jatahnya 1 ton per minggu. Kalau untuk kita cukup banyak itu. Kita kan jual produk beras yang lain juga," kata Muniroh. Namun bagi Muniroh, adanya operasi pasar beras SPHP mengganggu penjualan pedagang. Karena harga yang diberlakukan di operasi pasar lebih murah dari yang mereka jual.
"Kalau HET-nya kan Rp65.500. Kita biasanya jual Rp62.000 sampai Rp63.000. Penjualan cukup bagus. Tapi kalau ada operasi pasar, mereka jual Rp58 ribu. Langsung ke sana lah semua pembeli. Penjualan kita pun langsung merosot. Maunya diselaraskan lah harganya," katanya.
(kunthi fahmar sandy)