IDXChannel - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai kebijakan pelarangan ekspor bijih bauksit akan semakin terakselerasi jika didukung peta jalan hilirisasi yang jelas.
Bukan sekadar membangun smelter banyak tanpa punya arah dan tujuan.
Ketua Kadin, Arsjad Rasjid, mencatat saat ini smelter atau pabrik pengolahan dan pemurnian bijih bauksit terdapat di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Galang Batang Pulau Bintan, dan Kalimantan Barat.
Namun, dia mengapresiasi program hilirisasi industri yang digaungkan pemerintah yang juga mendorong peningkatan pengelolaan sumber daya alam (SDA) lainnya di dalam negeri.
"Ini bukan hanya terbatas di nikel dan bauksit tapi termasuk di timah, tembaga, dan khususnya emas juga. Kita harus memanfaatkan kekayaan SDA kita untuk diolah sebaik mungkin dan menghasilkan nilai tambah yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Jadi itu yang menjadi dasar kenapa pemerintah mendorong untuk program hilirisasi industri," ujarnya, Selasa (27/12/2022).
Dia berharap hilirisasi bauksit akan berjalan seperti nikel yang terintegrasi dari hulu ke hilir hingga benar-benar menghasilkan nilai tambah yang tinggi, dan bukan sekadar barang setengah jadi.