"Digitalisasi ini pengaruhnya luar biasa sehingga kita yakin dengan digital ini sektor keuangan akan menjangkau nasabah yang lebih banyak bahkan dengan ongkos yang lebih murah," ucap Wimboh.
Berkaitan dengan hal itu, ekosistem keuangan digital saat ini telah menunjukkan tren yang menggembirakan dan memberikan sumbangan ekonomi lebih cepat dan besar. Sudah banyak perusahaan-perusahaan rintisan yang muncul dan memberikan layanan-layanan digital yang serupa dengan sektor keuangan.
Layanan teknologi finansial berupa peer-to-peer lending yang berbasis teknologi informasi misalnya, sudah banyak bermunculan dan tidak hanya diberikan oleh lembaga keuangan bank. Dalam hal ini, OJK tentunya terus mengawasi penyelenggaraan layanan tersebut.
"Jumlah yang diberikan pinjaman melalui peer to peer itu, dari angka terakhir, sangat besar, yaitu Rp194,1 triliun," kata Wimboh.
Ditambahkan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, kalau dilihat pada 2020, ekonomi digital Indonesia saat ini menghasilkan 4 persen dari GDP nasional. Dalam 9-10 tahun ke depan di 2030, pertumbuhahan GDP Indonesia akan tumbuh dari Rp15.400 triliun hari ini menjadi 24.000 triliun pada 2030.