“Tetapi, pertumbuhan ekonomi digitalnya itu sendiri akan tumbuh 8 kali lipat 632 trilun menjadi Rp4.531 triliun. Dari jumlah tersebut e-commerce akan memerankan peran yang sangat besar yaitu 34 persen atau setara dengan 1.900 triliun, lalu diikuti b to b bisnis dengan besar 13 persen atau setara dengan 763 triliun, health act akan berkontribusi Rp471,6 atau delapan persen dari pertumbuhan,” ungkapnya.
Lufti mengungkapkan lagi, e-Commerce Indonesia mempunyai peran yang sangat besar, online travel dengan 575 triliun, online media juga 191 triliun, read healing seperti Gojek dan Grab 401 triliun pada 2030 dan Financial Technology juga akan begitu.
“Indonesia akan mempunyai GDP lebih besar dari 55 persen dari pada GDP Digital ASEAN , jumlahnya kira-kira Rp323 triliun dan akan tumbuh menjadi Rp417 triliun pada tahun 2030,” ungkapnya. (RAMA)