"Berkurangnya target penerbitan SBN seiring membaiknya proyeksi penerimaan APBN, serta optimalisasi pemanfaatan SAL," ujarnya.
Dia menambahkan Mobilitas masyarakat terus meningkat dan melampui level pra-pandemi, seiring dengan kondisi pandemi yang relatif terjaga dan pelonggaran PPKM. Untuk pertama kali, pada kuartal IV rata-rata mobilitas menunjukkan nilai positif, yaitu di angka 1,4. Indikator konsumsi dan produksi terkini menunjukkan penguatan yang solid dan diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan.
"Neraca perdagangan Indonesia bulan November 2021 melanjutkan tren surplus selama 19 bulan berturut-turut, yaitu mencapai USD3.51 miliar," katanya.
Hal ini didorong kuatnya kinerja ekspor bulan November 2021 yang mencapai USD22,84 miliar, tertinggi paling tidak sejak tahun 2000. Kinerja ekspor juga didorong peningkatan permintaan, dampak krisis energi dunia, dan kebutuhan musim dingin. Sementara kinerja impor di bulan November 2021 sebesar USD19,33 miliar, mengindikasikan terus menguatnya sisi produksi terutama untuk mendukung ekspor. (RAMA)