Pada 2024, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp26 triliun untuk pupuk subsidi sebesar 4,7 juta ton. Anggaran ini untuk memenuhi kebutuhan pupuk pada musim tanam pertama.
Selanjutnya, pemerintah juga berencana menambah kuota subsidi pupuk senilai Rp14 triliun, tambahan alokasi ini bisa dimanfaatkan petani pada musim tanam kedua 2024.
Rahmad mencatat Pupuk Indonesia berkomitmen menjalankan mandat dari pemerintah dengan memastikan produksi dan distribusi pupuk berjalan maksimal.
Hingga Desember 2023, Pupuk Indonesia memiliki kinerja produksi yang cukup baik, yaitu mencapai 18,71 juta ton, terdiri dari 7,69 juta ton Urea, 3,06 juta ton NPK, 814 ribu ton pupuk lainnya, dan non pupuk sebesar 7,13 juta ton (amonia, asam sulfat, asam fosfat, dan lainnya).
Perusahaan juga memberikan kontribusi positif, terutama memenuhi pupuk subsidi, yaitu menyalurkan 100 persen dari jumlah yang telah ditetapkan.