"Indonesia harus lebih mengedepankan prinsip forward presence untuk menjaga nusantara di sektor maritim," jelasnya.
Kendati kerentanan udara tinggi, bukan berarti kekuatan Matra Laut dan Matra Darat dikesampingkan begitu saja. Menurut Andi, tantangan ke depan adalah segera membentuk doktrin pertahanan IKN secara terintegrasi.
"Tidak berarti kita tidak akan melalukan gelar laut atau gelar darat. Tantangan terbesar adalah bagaimana kita membentuk segera doktrin pertahanan ibu kota, menggelar kekuatan darat, kekuatan laut, pada saat nanti peran utamanya bersifat airsentrik," katanya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengusulkan penambahan prajurit di kawasan ibu kota negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur sebanyak 30.000 hingga 50.000 orang. Nantinya, para prajurit baru ini akan bertugas di Kodam, Lanud hingga Lanal baru.
Andika menjelaskan, dirinya akan terlebih dulu berkoordinasi dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terkait dengan hal tersebut.