Setiap harinya, Empal Gentong H Apud membutuhkan 1 sampai 2 kuintal daging sapi, atau menjadi sebanyak 1.600 mangkuk Empal Gentong. Namun, dengan adanya pembatasan, pihaknya mengalami penurunan omzet.
"Sejak diberlakukan PPKM lagi, pengunjung yang datang alami penurunan sampai 20 persen. Sebelum adanya pembatasan omzet kita sudah mencapai 85 persen, tapi sekarang turun 20 persen," katanya.
Saat libur Imlek, kata H. Apud, diprediksi bakal ada peningkatan kunjungan wisata. Namun di luar dugaan, pengunjung yang datang tidak sesuai prediksi.
"Waktu libur Imlek itu kita prediksi bakal ramai, sehingga menyiapkan produksi yang lebih banyak. Ternyata pas hari H-nya melempem kunjungannya," pungkasnya. (TYO)