"Mogok produksi yang dilakukan berdasarkan hasil rapat bersama para perajin tahu dan tempe se-Jawa Barat di Bandung pada hari Sabtu lalu," ungkap Adis.
Sebagai perajin tempe dan tahu, Adis berharap pemerintah segera turun tangan menengahi kenaikan harga kedelai. Dirinya khawatir harganya semakin tidak terkendali dan menyebabkan perajin memilih gulung tikar.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan, dan Perindustrian Purwakarta, Karliati Djuanda mengatakan, persoalan kenaikan harga kedelai ini tengah dibahas dan sudah dirapatkan di tingkat Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
Pihaknya tengah menunggu arahan dari pemerintah provinsi terkait persoalan tersebut. Karena diakui atau tidak UMKM kerajinan tahu dan tempe menjadi salah satu bagian penunjang ekonomi masyarakat.
"Kalau soal pengendalian harga kedelai ini sebetulnya ranah Dinas Pertanian, karena ada bidang ketahanan pangan dan kerawanan pangan di sana. Kita lebih pada UMKM-nya, ya. Kami harap persoalan ini segera ditemukan solusi sehingga tidak berdapak negatif pada keberadaan UMKM tempe dan tahu di Purwakarta,"ujar dia.