sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ibu Kota Negara Baru Buat Ekonomi Lebih Merata, Faisal Basri: Endak Benar

Economics editor Rina Anggraeni
10/06/2021 06:15 WIB
Ekonom Senior Indef, Faisal Basri, menilai memindahkan ibu kota di kala pandemi saat ini, merupakan suatu hal yang tidak relevan.
Ibu Kota Negara Baru Buat Ekonomi Lebih Merata, Faisal Basri: Endak Benar. (Foto: MNC Media)
Ibu Kota Negara Baru Buat Ekonomi Lebih Merata, Faisal Basri: Endak Benar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ekonom Senior Indef, Faisal Basri, menilai memindahkan ibu kota di kala pandemi saat ini, merupakan suatu hal yang tidak relevan. Pasalnya, ada potensi Indonesia mengalami gelombang kedua, dengan fasilitas kesehatan yang masih kurang dan tingkat vaksinasi Indonesia saja relatif masih rendah, maka angka kematian tentu akan naik pula.

“Vaksinasi prioritas entah keberapa. Lebih penting membeli senjata Rp1.800 triliun itu ketimbang vaksinasi yang tidak seberapa,” ujar Faisal di dalam video virtual, Rabu (9/6/2021)

Menurutnya, ekonomi Indonesia juga dianggap rapuh, dikarenakan indeks demokrasi kita yang turun. Masyarakat harus mengubah paradigma bahwa politik dan ekonomi itu tidak dapat dipisahkan—demokrasi memengaruhi ekonomi.

“Kegiatan ekonomi di Indonesia makin tidak bermutu, mengandalkan otot bukan otak. Makanya oligarki semakin menguat. Untuk mengatasinya, harus transformasi. The only way untuk kita keluar dari middle-income trap adalah dengan transformasi dan pembangunan berkelanjutan," bebernya.

Selain ekonomi yang rapuh, pengeluaran Pemerintah Pusat naik terus, tidak peduli adanya krisis. Sayangnya, transfer ke daerah relatif stagnan.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement