“Perang telah mempengaruhi 25 persen dari perdagangan sereal dunia dan menyebabkan kenaikan harga, inflasi pangan dan berkurangnya akses terhadap pangan di negara-negara pengimpor pangan Ukraina,” tulis NGRN. Pemerintah Ukraina sendiri menyatakan, invasi skala penuh Rusia ke Ukraina telah menyebabkan kerusakan pada sektor pertanian negara dengan total kerugian USD4,29 miliar.
Di sisi lain, media terkemuka Fortune menungkap bahwa Rusia telah menjual gandum milik Ukraina yang dicurinya, di sebuah pelabuhan yang ada di Suriah.
Reuters pun sebelumnya pernah melaporkan bahwa pada sekitaran 18 Juni lalu banyak kapal berbendera Rusia dilaporkan menurunkan gandum Ukraina di luar negeri. Dua kapal curah Rusia, kapal dagang yang dirancang untuk membawa kargo curah yang tidak dikemas seperti biji-bijian, terlihat tengah membongkar muatan biji-bijian di pelabuhan Suriah oleh perusahaan satelit AS, Maxar Technologies.
Kapal-kapal yang sama beberapa hari sebelumnya terlihat memuat biji-bijian di kota pelabuhan Krimea, Sevastopol. Berdasarkan citra satelit yang diambil pada bulan Mei, Maxar melaporkan bahwa pasukan Rusia selama berminggu-minggu dilaporkan memuat biji-bijian Ukraina yang mereka curi.
Gambar Maxar itu menguatkan laporan badan intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina, yang pada Mei lalu mengatakan, kapal-kapal Rusia telah mengangkut gandum hasil curian dari Ukraina itu ke Suriah. Baik PBB dan intelijen AS telah memperingatkan bahwa ada bukti yang dapat dipercaya bahwa pasukan Rusia telah mencuri hasil panen Ukraina.