“Kesepakatan dicapai pada rencana, prinsip-prinsip umum untuk pengiriman biji-bijian dan produk makanan. Kemungkinan ada pertemuan dalam sepekan ini,” kata Menteri Akar. Menteri Akar mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pembicaraan itu, bahwa kesepakatan untuk memungkinkan pelepasan jutaan ton gandum Ukraina bisa datang paling cepat pekan depan.
Akar juga mengatakan, Turki akan memainkan peran penting dalam memeriksa pengiriman di pelabuhan dan menjamin keamanan rute ekspor Laut Hitam. “Selain itu, pusat koordinasi dengan Ukraina, Rusia, dan PBB untuk mengekspor gandum akan didirikan di Turki,” kata dia.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dengan gembira menyambut proses tersebut, meski memperingatkan bahwa itu belum menjadi kesepakatan.
“Lebih banyak pekerjaan teknis diperlukan untuk mewujudkan kemajuan hari ini. Tapi momentumnya jelas," kata Guterres. Ia juga mewanti-wanti, kecuali puluhan juta ton bahan pangan yang tertahan di pelabuhan Ukraina itu dilepaskan, harga pangan dunia akan terus naik, mengancam kelaparan di seluruh dunia.
Dengan kesepakatan yang telah di ambang pintu tersebut, 20 juta ton bahan pangan yang kini terjebak dalam silo di Odesa, semoga dapat keluar Ukraina dan memberi makan jutaan warga dunia.