sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inflasi Indonesia Melandai 2,57 Persen di Januari 2024, Ini Tren di Sejumlah Negara Asia

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
02/02/2024 13:48 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) di Indonesia pada Januari 2024 melandai ke level 2,57 persen secara tahunan (yoy).
Inflasi Indonesia Melandai 2,57 Persen di Januari 2024, Ini Tren di Sejumlah Negara Asia. (Foto: Freepik)
Inflasi Indonesia Melandai 2,57 Persen di Januari 2024, Ini Tren di Sejumlah Negara Asia. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) di Indonesia pada Januari 2024 melandai ke level 2,57 persen secara tahunan (yoy).

Angka ini menurun dibandingkan Desember 2023 sebesar 2,61 persen yoy dan sedikit lebih tinggi dari ekspektasi konsensus yang memperkirakan inflasi 2,55 persen yoy.

Secara bulanan, inflasi IHK pada Januari 2024 mencapai 0,04 persen MoM dibanding Desember 2023 yang sebesar 0,41 persen MoM. Ini juga menandai inflasi bulanan terendah dalam 5 bulan terakhir.

Inflasi yoy didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 5,84 persen yoy, dengan andil sebesar 1,63 persen. Secara bulanan, deflasi kelompok transportasi sebesar 0,87 persen MoM mampu meredam laju inflasi dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,18 persen MoM).

Inflasi inti pada Januari 2024 melandai ke level 1,68 persen yoy dibandingkan Desember 2023 yang sebesar 1,8 persen yoy. Ini juga menandai level terendah sejak Desember 2021. Di tahun ini, Bank Indonesia menargetkan inflasi selama 2024 berada di level 1,5–3,5 persen.

Tren Inflasi di Asia

Tak hanya Indonesia, sejumlah negara Asia yang tergabung ke dalam G20 juga mencatatkan tren penurunan inflasi. Indeks harga konsumen di Korea Selatan dilaporkan melambat menjadi 2,8 persen yoy per Januari 2024. Angka ini turun dari 3,2 persen pada bulan sebelumnya dan sedikit di bawah perkiraan kenaikan sebesar 2,9 persen.

Angka ini merupakan angka terendah sejak bulan Juni, didorong oleh perlambatan harga pangan.

Secara bulanan, indeks harga konsumen naik sebesar 0,4 persen sejalan dengan ekspektasi pasar dan meningkat setelah stabil di bulan sebelumnya dan merupakan kenaikan harga konsumen paling tajam dalam empat bulan.

Tingkat inflasi tahunan di Jepang juga telah melandai, turun menjadi 2,6 persen pada bulan Desember 2023 dari 2,8 persen pada bulan sebelumnya, yang merupakan angka terendah sejak Juli 2022.

Penurunan ini karena harga pangan naik paling rendah dalam 14 bulan (6,7 persen vs 7,3 persen pada bulan November). Selain itu, biaya juga turun untuk layanan kesehatan (2,4 persen vs 2,5 persen) dan komunikasi (4,8 persen vs 4,9 persen).

Pada saat yang sama, harga bahan bakar dan penerangan turun selama 11 bulan berturut-turut (-13,2 persen vs -11,4 persen), disebabkan oleh listrik (-20,5 persen vs -18,1 persen) dan gas (-13,8 persen vs -11,6 persen).

Dari negara tetangga, tingkat inflasi tahunan di Malaysia di akhir tahun lalu juga berada pada angka 1,5 persen pada bulan Desember 2023. Angka ini juga sesuai dengan perkiraan pasar dan tetap stabil selama dua bulan berturut-turut. Angka tersebut berada pada level terendah sejak Februari 2021, dengan kenaikan harga pangan paling rendah dalam 26 bulan (2,3 persen vs 2,6 persen di November).

Bergeser ke Singapura, tingkat inflasi tahunan negeri Singa secara tak terduga naik tipis menjadi 3,7 persen pada bulan Desember 2023 dari level terendah dalam 25 bulan di bulan November sebesar 3,6 persen.

Menariknya, dari beberapa perbandingan inflasi tersebut, harga pangan selalu memberi andil penurunan inflasi baik di Korea Selatan, Malaysia, hingga Jepang. Sementara di Indonesia, harga pangan justru menyumbang andil inflasi utama. (Lihat grafik di bawah ini.)

Inflasi Singapura juga melebihi perkiraan pasar sebesar 3,5 persen yang didorong oleh kenaikan biaya transportasi (3,9 persen vs 2,8 persen di bulan November). Tarif rekreasi & budaya juga meningkat 6,3 persen vs 5,6 persen dibanding bulan sebelumnya, sebagian besar didorong oleh biaya liburan dan layanan rekreasi.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement