Menurut dia, ekonomi digital juga masih sangat menarik dengan prospek pertumbuhan kuat, terutama didukung oleh potensi inklusi pada indeks saham global. Sektor teknologi, green economy, dan telekomunikasi tetap menjadi sektor pilihan. Sementara itu, pasar obligasi dinilai siap dalam menghadapi perubahan sentimen global.
"Fundamental makro yang lebih baik dan stabilitas eksternal yang terus diperkuat diharapkan dapat menjaga volatilitas pasar obligasi Indonesia. Kami memiliki pandangan yang positif terhadap pasar modal di tahun 2022," pungkas dia. (TYO)