IDXChannel - PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA untuk sementara waktu belum bisa memasok Kereta Rel Listrik (KRL) atau Commuter Line kepada PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Perseroan pun meminta waktu 2-3 tahun untuk memaksimalkan produksinya.
VP Public Relations PT KAI (Persero), Joni Martinus, mengatakan pihaknya sudah melakukan kesepakatan kerja sama dengan INKA untuk memasok kereta api, termasuk untuk KRL Jabodetabek.
Hanya saja sepanjang 2-3 tahun ke depan INKA belum akan mensuplai jumlah kereta yang dibutuhkan KAI dan KCI.
"Sudah (kesepakatan kerja sama), saya kurang tau berapa (jumlah kereta), yang pastinya sudah terjadi, teman-teman INKA butuh waktu dan proses," ucap Joni saat ditemui wartawan di Bandung, Senin (6/3/2023).
Untuk memenuhi kebutuhan kereta saat ini, KCI sudah mengajukan permohonan impor 10 KRL bekas asal Jepang. Hanya saja permohonan izin tersebut ditolak Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan alasan mengutamakan industri dalam negeri.
KAI menilai ada kebutuhan mendesak dibalik permintaan izin impor 10 kereta bekas tersebut. Joni mengatakan ada kebutuhan mendasar atas angkutan penumpang, setelah KCI mempensiunkan 10 rangkaian KRL pada 2023 dan 16 rangkaian KRL pada 2024.
Menurutnya, permohonan impor kereta bukan menjadi alasan KAI selaku pemegang saham KCI tidak mengutamakan produksi dalam negeri, namun hanya menjadi alternatif di tengah kebutuhan dan lonjakan penumpang KRL yang tinggi.
"Saya lebih kepada garis besar bahwa kita akan memaksimalkan produksi di dalam negeri. Kita akan maksimalkan itu, yang menjadi masalah kan itu butuh proses, tidak bisa kita melakukan kesepakatan pembelian, besok langsung ada," ujar Joni.