Secara keseluruhan, penawaran masuk atau incoming bids dari lelang sebelumnya sebesar Rp25,98 triliun menjadi Rp29,46 triliun yang secara bid to cover ratio meningkat menjadi 2,48 kali dibanding sebelumnya 1,88 kali.
Seri benchmark dengan tenor 5 dan 10 tahun kembali mendominasi permintaan investor pada lelang hari ini, yang mencapai 68,06% dari total incoming bids dan 86,77% dari total awarded bids.
Selain itu incoming bids terbesar masih pada tenor 10 tahun yaitu sebesar Rp15,29 triliun (51,91% dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp6,35 triliun (53,50% dari total awarded bids).
Adapun, level yield rata-rata tertimbang (WAY) yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini mengikuti kondisi pasar saat ini yang masih cenderung risk-off terpengaruh kondisi normalisasi suku bunga global, sehingga level WAY naik 3-10 bps dibandingkan level pasar penutupan hari sebelumnya.
"Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2022, maka pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp11,87 triliun. Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2022," ujarnya.
(FRI)