sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jadi Ancaman Global, Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampak Resesi Ekonomi

Economics editor Alifia Nur Faiza/ Litbang
11/10/2022 13:37 WIB
Istilah resesi semakin santer terdengar dan menjadi momok bagi perekonomian. Namun, tak banyak yang memahami mengenai resesi ekonomi.
Jadi Ancaman Global, Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampak Resesi Ekonomi. (Foto: MNC Media)
Jadi Ancaman Global, Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampak Resesi Ekonomi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Istilah resesi semakin santer terdengar dan menjadi momok bagi perekonomian. Namun, tak banyak yang memahami mengenai resesi ekonomi.

Lantas, apa itu resesi? Apa penyebabnya dan bagaimana dampaknya bagi perekonomian? Simak penjelasan di bawah ini:

Pengertian Resesi

Resesi merupakan suatu kondisi di mana kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun mengalami penurunan yang signifikan. Resesi juga bisa dimaknai sebagai suatu periode terjadinya perlambatan atau kontraksi besar dalam kegiatan-kegiatan ekonomi.

Para ahli menyatakan bahwa resesi terjadi ketika ekonomi suatu negara mengalami produk domestik bruto (PDB) yang negatif, meningkatnya tingkat pengangguran, penurunan penjualan ritel, dan ukuran pendapatan dan manufaktur yang berkontraksi untuk jangka waktu yang lama.

Hal ini sebenarnya telah dirasakan oleh masyarakat Indonesia pada tahun 2020 saat kasus Covid-19  melonjak tinggi. Ketika itu, kondisi ekonomi yang menurun menyebabkan banyaknya karyawan yang di-PHK serta kekurangan lapangan kerja.

Penyebab Resesi

Penyebab resesi di dunia ekonomi tentu saja bergantung pada hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi. Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya resesi.

Beberapa di antaranya, utang yang berlebihan, terlalu banyak inflasi, deflasi, tidak terkontrolnya pasar saham, meningkatnya gelombang aset, guncangan ekonomi secara tiba-tiba, serta suku bunga tinggi. Perubahan teknologi yang menggeser tenaga manusia sehingga terjadi pengurangan karyawan dan mempertinggi angka pengangguran, serta kondisi pandemi yang melemahkan perekonomian, juga dapat menjadi pemicu terjadinya resesi.

Indonesia sendiri pernah mengalami beberapa kali resesi, contohnya pada masa pemerintahan Soeharto tahun 1997 hingga tahun 1998. Saat itu BBM mengalami kenaikan yang tinggi dan nilai tukar rupiah yang turut mengalami penurunan yang drastis.

Akibatnya, angka pengangguran menjadi meningkat dan banyak sektor ekonomi yang mati karena anjlok. Kondisi ini kemudian memaksa Presiden Soeharto lengser dari kursi kepresidenan kala itu.

Tidak hanya pada saat itu, Indonesia juga pernah mengalami resesi ekonomi pada tahun 2020 di mana pada saat itu pandemi Covid-19 masih tinggi dan pemerintah mengeluarkan kebijakan lockdown yang berdampak pada perekonomian Indonesia.

Kondisi ini berakibat pada banyaknya perusahaan yang melakukan PHK karena pemasukan yang tergolong sedikit dan harga bahan pokok yang terus meningkat, sehingga perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk membayar banyak karyawannya. Sebagian pebisnis juga terpaksa mengalami gulung tikar karena sedikitnya masyarakat yang membeli produk usahanya.

Dampak Resesi

Resesi juga memberikan dampak yang cukup besar kepada orang banyak, baik masyarakat ataupun perusahaan. Berikut beberapa dampak dari resesi:

  1. Terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena perusahaan berhenti beroperasi yang disebabkan perlambatan ekonomi dan kapasitas produksi perusahaan ditahan.
  2. Investor akan menempatkan dananya ke bentuk investasi yang lebih aman karena dampak dari resesi akan membuat kinerja instrumen investasi mengalami penurunan.
  3. Daya beli masyarakat menjadi lemah karena ekonomi yang semakin sulit dan mereka akan lebih selektif dalam menggunakan uangnya dengan lebih memfokuskan pemenuhan kebutuhannya terlebih dahulu.
  4. Angka pengangguran di sebuah wilayah akan mengalami peningkatan. Dalam hal ini rakyat akan meminta pemerintah memberikan solusi sesegera mungkin untuk menyelesaikan hal tersebut.
  5. Daya serap masyarakat terhadap produk-produk perusahaan menurun. Hal ini akan menciptakan efek domino yang berimbas bukan hanya pada perusahaan atau pemilik modal tetapi juga para buruh atau pekerja.
  6. Pemerintah akan menderita karena pinjaman negara yang kian melonjak tinggi karena setiap negara membutuhkan dana dalam menyelesaikan persoalan ini untuk memenuhi kebutuhan yang ada.
  7. Resesi juga menyebabkan pendapatan negara yang bersumber dari pajak dan non pajak menjadi lebih rendah karena penghasilan masyarakat turun dan harga properti yang anjlok.
  8. Bisnis yang dibangun oleh masyarakat juga akan terancam gulung tikar karena kurangnya minat beli masyarakat.

(FRI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement