Pembangunan Molor
Tuhiyat mengakui bahwa penmbangun PJM ini mengalami banyak kendala dalam yang menyebabkan pembangunan jadi molor.
"JPM cukup banyak kendala. Yang siginifikan ada dua hal kendala sehingga proyek molor, harusnya sudah selesai beberapa bulan lalu," katanya.
"Kendalanya adalah aspek perizinan yang tidak bisa dihindari karena menyebrangi sungai dan menyebrangi rel kereta. sehingga sempit untuk mendirikan tiang, itu perizinan cukup rumit dan harus dikeluarkan oleh Balai Besar Ciliwung-Cisadane," jelas dia.
"Kemudian di kereta dari Ditjen Perekertaapian, setelah kita cari layout dgn mengubah desain disepkati tanpa mengurangi kualitas bangunan," imbuh Tuhiyat.
Kemudian, pihak konsorsium kontraktor yang sebelumnya mengalami likuiditas financing. Dan kemudian digantikan lead konsorsium kontraktor yakni PT Integrasi Transit Jakarta. (NIA)