Pemegang saham menilai, aja core business atau bisnis inti BUMN yang serupa. Misalnya bisnis Perum Bulog sama dengan yang dilakoni PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI. Kemudian, Holding Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN III dengan Perhutani. Menurut Erick, bisnis serupa harus dikelola dalam satu manajemen.
"Kedepan Bapak (Jokowi) kita harapkan kalau bisa di masing-masing klaster ini jumlahnya 2 atau 1 saja, misalnya Bulog dan RNI sebenarnya agak mirip Bapak. Lalu, Perkebunan, Perhutani pun sebenarnya agak mirip. Nah, tentu, LEN, Krakatau Steel dan ada Surveyor seperti ini," katanya.
Saat ini terdapat 12 klaster BUMN. Masing-masing Wakil Menteri BUMN I dan II membawahi 6 klaster. (TIA)