Fadjar melanjutkan, selain mengajak keterlibatan masyarakat dalam mengumpulkan minyak jelantah, Pertamina juga menggandeng Pertamina Foundation, Patra Jasa dan Pertamina Group dari berbagai pihak untuk mengedukasi serta menyediakan titik pengumpulan minyak jelantah di berbagai daerah.
“Pengumpulan minyak jelantah bukan hanya bermanfaat bagi sektor energi, tetapi juga menciptakan potensi pendapatan tambahan bagi masyarakat,” ungkap Fadjar.
SAF merupakan wujud nyata peran BUMN energi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
“Pendekatan ini menggabungkan tiga pilar keberlanjutan: energi bersih, ketahanan energi, dan pemberdayaan masyarakat. Pertamina siap memperluas kerja sama untuk pengembangan SAF di masa depan sebagai bagian dari energi untuk Indonesia,” tuturnya.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
(Febrina Ratna Iskana)