Sementara itu, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan progres pembangunan saat ini sudah cukup bagus dan melebihi dari yang telah ditargetkan, yakni mencapai 34,9 persen.
Dia mengharapkan progres pembangunan Smelter Freeport bisa mencapai 50 persen pada akhir 2022. Saat itu, biaya yang dikeluarkan sekitar USD1,5 miliar.
"Untuk sekarang yang sudah kami kerjakan adalah beberapa pailing (pondasi tiang pancang) telah terpasang, yakni mencapai 11 ribu dari total 16 ribu pailing atau 65 persen, dengan konkrit pouring mencapai 20 ribu meter kubik, dari rencana total sekitar 220 ribu meter kubik," kata Tony.
Dia mengatakan aktivitas pembangunan hingga kini terus dilakukan secara intensif dengan perusahaan kontraktor PT Ciyoda International Indonesia (CII) yang fokus pemadatan lahan, serta dibantu Adhi Karya, serta beberapa kontraktor lokal lainnya.
Dia menargetkan konstruksi fisik pembangunan Smelter Freeport rampung secara total pada akhir tahun 2023, dan hal itu bukan hanya Smelter Manyar namun ekspansi PT Smelting yang akan ditambah sebesar 300 ribu ton.