IDXChannel - Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mendorong penggunaan kendaraan listrik. Itu menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menekan emisi karbon.
Hedy pun mengajak anak muda untuk menciptakan inovasi agar kendaraan listrik bisa diminati oleh masyarakat luas dan menjadi kendaraan sehari-hari.
"Kami ingin memberikan tantangan bagi anak muda Indonesia untuk berinovasi mengembangkan teknologi kendaraan listrik agar penggunaannya makin dilirik oleh masyarakat umum," ujarnya dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (10/12/2022).
(Foto: Kementerian PUPR)
Dirjen Hedy menjelaskan, didamping mengatasi pencemaran udara di Indonesia yang disebabkan oleh emisi karbon kendaraan, penggunaan kendaraan listrik juga sebagai upaya untuk mengurangi subsidi BBM.
"Dengan membangun ekosistem kendaraan listrik, kita ingin jalan kita lebih sehat dan bebas polusi. Serta mengurangi subsidi BBM yang saat ini jumlahnya besar dan bersifat impor," lanjutnya.
Lebih lanjut Hedy mengungkapkan, apabila ekosistem kendaraan listrik di Indonesia berhasil diciptakan. Maka akan memberikan dampak ekonomi yang besar untuk Indonesia. Hal itu dikarenakan Indonesia menjadi negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, yang mana mineral tersebut menjadi bahan baku pembuatan baterai mobil listrik.
"Baterai kendaraan listrik menggunakan bahan baku nikel di mana kita merupakan salah satu produsen utamanya, sehingga lebih menguntungkan bagi kita secara ekonomi," ujar Hedy.
Sekedar informasi, saat ini pemerintah tengah berambisi untuk penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan harian masyarakat. Bahkan pemerintah berencana untuk memberikan subsidi untuk pembelian kendaraan listrik.
Selain itu Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) juga mengusulkan bahwa impor suku cadang dan bahak baku pembuatan baterei dibebaskan pajak bea masuk. Tujuannya agar harga jual kendaraan listrik di dalam negeri bisa bersaing dengan kendaraan konvensional.
(FRI)