Untuk itu, Anindya mendorong para pelaku usaha nasional untuk memanfaatkan momentum tersebut secara maksimal, termasuk dengan memperluas pasar ekspor di sektor-sektor strategis seperti tekstil, komoditas, dan crude palm oil (CPO) yang dibutuhkan oleh negara-negara anggota Uni Eropa.
"Kami berkomitmen untuk membangun kolaborasi lebih erat agar para pelaku usaha dan pemimpin bisnis dari kedua wilayah dapat mengoptimalkan potensi CEPA secara konkret," ujarnya.
Adapun Indonesia dan Uni Eropa mencapai kesepakatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) setelah melewati proses negosiasi selama satu dekade.
Melalui kesepakatan perdagangan ini, sekitar 80 persen ekspor Indonesia ke Uni Eropa akan dibebaskan dari tarif bea masuk atau dikenai tarif 0 persen.
(DESI ANGRIANI)