IDXChannel - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menegaskan stabilitas dan kedamaian yang dimiliki Indonesia menjadi aset penting dalam menghadapi berbagai tantangan global, mulai dari ketahanan pangan, energi, hingga perubahan iklim.
Pernyataan tersebut disampaikan Anindya usai menghadiri forum Private CEO Roundtable on Strategic Investment, Economic Diplomacy and Impact-Driven Partnerships yang berlangsung di Gedung Perwakilan Uni Emirat Arab (UEA) untuk PBB di New York, Amerika Serikat baru-baru ini.
“Indonesia adalah suatu tempat yang mempunyai kedamaian dan stabilitas. Itu jarang dimiliki oleh banyak kota atau daerah di dunia. Dengan kondisi ini, ketahanan pangan bisa berkembang, bukan hanya untuk Indonesia, tetapi juga dunia,” katanya, dikutip Rabu (24/9/2025).
Lebih lanjut, ia menyoroti potensi besar Indonesia dalam sektor energi berkat kekayaan sumber daya mineral yang melimpah. Menurutnya, ini bisa menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat energi dunia di masa mendatang.
"Lalu ketahanan energi, dengan segala macam mineral yang kita punya, kita bisa juga menjadi pusat daripada energi dunia," tambah Anindya.
Selain itu, Anindya menekankan pentingnya peran Indonesia dalam menjaga keseimbangan iklim global. Dengan luasnya hutan tropis, kawasan mangrove, dan terumbu karang, Indonesia menjadi salah satu negara kunci dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
“Inilah yang menjadi suatu daya tarik, dan mereka mengundang kami dari Kadin Indonesia di seluruh perspektif itu,” tandasnya.
Sebagai informasi, Private CEO Roundtable on Strategic Investment, Economic Diplomacy and Impact Driven Partnerships yang dipimpin Utusan Khusus UEA untuk Urusan Bisnis dan Filantropi Badr Jafar dalam rangka Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (UNGA 80) ini, membahas investasi strategis, diplomasi ekonomi, dan kemitraan berbasis dampak.
Pertemuan ini mempertemukan para CEO global, investor terkemuka, dan para menteri UEA untuk menyelaraskan langkah dalam menciptakan jalur praktis bagi investasi di sektor-sektor utama seperti energi terbarukan, digitalisasi hingga industri hilir.
(Febrina Ratna Iskana)