Anggoro juga menyampaikan 57 perusahan industri TPT ini mengalami kesulitan perizinan dari pemerintah atas hadirnya investor.
"Mereka juga menyampaikan untuk bisa survive, meminta kemudahan perizinan bagi para investor agar dapat bersaing dengan negara berkembang lainnya," kata Anggoro.
Selain itu, puluhan perusahaan industri TPT ini mengeluhkan permasalahan penetapan upah minimum agar tidak membebani finansial perusahaan.
"Kemudian, mereka juga membutuhkan akses bahan baku dalam negeri yang mudah dan murah," kata Anggoro.
(NIA)