IDXChannel - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mencatat setidaknya ada beberapa konsorsium dari lima negara yang siap berkontribusi dalam pengembangan kota Cerdas di IKN.
Deputi Transformasi Hijau dan Digital OIKN Ali Berawi menjelaskan kelima negara itu akan berpartisipasi dalam pengembangan kota cerdas mulai dari perencanaan, pembangunan, hingga pengelolaan kota kaitannya dalam penyelenggaraan pusat pemerintahan.
"Smart city itu adalah membangun kota modern dengan memanfaatkan teknologi, posisinya kan kita masuk ke industri 4.0 teknologi digital, jadi kota modern ini manfaatnya untuk peningkatan hidup kita semua, transparansi semuanya," ujar Ali Berawi saat ditemui MNC Portal di Gedung DPR, Selasa (19/9/2023).
Adapun kelima konsorsium itu berada dari China, Korea Selatan, Jerman, Finlandia, Amerika Serikat (AS).
Konsorsium AS tergabung dalam USAID atau Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat yang akan melakukan pengembangan masterplan kita pintar Nusantara.
"Dari konsorsium Amerika ada beberapa perushaan yang bergabung untuk berpartisipasi membangun kota cerdas, seperti Honeywell, Zico, dan lainnya," sambungnya.
Kemudian ada konsorsium dari Finlandia yang juga bakal mengembangkan bangunan pintar di IKN. Saat ini Ali mengaku Badan Otorita sudah mengantongi MoU dengan salah satu organisasi yang bernama smartcity invation cluster.
"Kemudian ada Konsorsium dari Finlandia, ini negara the most happiest country in the world, negara paling bahagia, mereka selama beberapa tahun selalu ranking untuk jadi negara bahagia. Ini mereka tertarik untuk berpartisipasi membangun kota pintar," lanjut Ali.
Finlandia juga akan menyediakan sensor untuk memantau tingkat polusi sehuah kota. Lewat teknologi ini, maka otorita bisa memantau dan dengan mudah mengambil tindakan pada situasi yang darurat.
Selanjutnya konsorsium dari Korea Selatan, tergabung didalamnya seperti Hyundai, dan LG. Hyundai akan mengembanhkan taksi terbang di IKN yang nantinya sebagai moda transportasi bagi masyarakat. Mengingat kontur kota yang juga perbukitan sehingga cukup efisien jika menggunakan taksi terbang.
Kemudian dari Jerman, Ali menjelaskan beberapa perusahaan yang tergabung dalam konsorsium juga berminat untuk melakukan investasi untuk pemanfaatan renewable energy. Harapannya pengadaan kebutuhan energy di IKN dihasilkan dari energi yang ramah lingkungan.
"China, dengan huawei, jadi banyak perusahaan dunia. Intinya banyak perusahaan global untuk tertarik untuk berpartisipasi, karena kota cerdas ini akan menjadi sebuah kota yang dibangun untuk saat ini dan masa depan," pungkasnya. (NIA)