IDXChannel - Beberapa waktu lalu, banyak berita mengenai krisis energi yang melanda sejumlah negara di dunia. Salah satu negara yang turut merasakan dampak krisis energi ini adalah Singapura. Menurut sumber, krisis yang terjadi di Singapura ini tak lepas kaitannya dengan Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, permintaan listrik yang lebih tinggi dari biasanya di dalam negeri dan pengurangan pasokan gas alam perpipaan dari Indonesia.
Krisis energi merupakan fenomena terjadinya kekurangan atau gangguan pada penyediaan pasokan energi yang kemudian berdampak pada bidang ekonomi. Penyebab krisis energi adalah terbatasnya persediaan bahan bakar fosil yang ada, diikuti dengan geliat ekonomi pasca pandemi yang mulai menguat. Hal ini membuat harga bahan bakar dan permintaan masyarakat melonjak, tetapi sumber energinya terbatas. Kondisi iklim yang ekstrem juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya krisis energi.
Dikutip dari tulisan berjudul Perancangan Generator Induksi 1 Fase 12 Kutub Kecepatan Rendah karya Nor Rahman Khairudin, Indonesia dihadapkan pada dua isu besar yang menjadi masalah energi sekarang ini. Masalah pertama adalah adanya keterbatasan energi, sedangkan kebutuhan akan energi justru semakin meningkat.
Sedangkan masalah kedua adalah mengenai dampak yang dihasilkan oleh energi berupa bahan bakar fosil yang digunakan oleh mayoritas warga negara Indonesia terhadap lingkungan. Menurut sumber, 84% gas rumah kaca yang dihasilkan merupakan hasil pembakaran bahan bakar fosil.
Keterbatasan energi membuat banyak pihak berupaya untuk mengatasi hal ini. Solusi terbaik yang dapat segera dikembangkan adalah dengan mengurangi ketergantungan dunia pada sumber daya tak terbarukan dan meningkatkan upaya konservasi secara keseluruhan. Saat ini, sebagian besar penduduk Indonesia masih menggunakan bahan bakar fosil sebagai energi utama penggerak kendaraan bermotor. Sedangkan, keberadannya di alam kian hari semakin menipis.