Lebih lanjut, Budi Santoso menjelaskan, tarif yang lebih rendah ini memberikan keuntungan bagi Indonesia. Keuntungan pertama, Indonesia berpotensi mendapatkan peningkatan dari sisi investasi. Sebab, akan banyak negara yang hendak membangun fasilitas produksi di Indonesia untuk mengirim barangnya ke AS.
Keuntungan kedua, kata dia, Indonesia akan meningkatkan ekspornya ke AS. Sebab, dengan tarif yang lebih rendah ini akan membuat Indonesia lebih banyak mengirim barang ke pasar AS.
"Kalau dulu kita bersaing ekspor ke Amerika itu kan dengan tarif yang sama. Sekarang kita mempunyai kelebihan, kalau kita mempunyai kelebihan kan berarti ini bisa menarik investasi asing datang," kata dia.
Sebelumnya dalam kesempatan berbeda, Budi Santoso sempat mengatakan saat ini pihaknya telah menyiapkan setidaknya 10 komoditas yang punya kompetitor di negara-negara ASEAN. Tarif-tarif di negara kawasan itu akan berdampak terhadap kompetisi 10 komoditas tersebut.