Beberapa hari kemudian, barang yang tidak lagi akan diambil dan diganti stok yang baru. Sedangkan yang laku akan langsung dibayar, setelah dipotong sebagian untuk keuntungan pemilik kios.
"Saya melihatnya kok gampang banget, gitu. Saya akhirnya tertarik karena saya pikir, ini saya pasti bisa, dengan mutu produk yang jauh lebih berkualitas," tutur Murtini.
Keinginan Murtini dan Sang Suami untuk berbisnis di masa pensiun, tak lain agar kembali memiliki tujuan dalam menjalani hidup, sehingga diharapkan tidak terjebak pada rasa bosan karena tidak lagi bekerja.
Terlebih, komandan satuan di mana Sang Suami bertugas sebelumnya, dalam kesempatan terakhir telah berpesan agar dirinya dan suami tidak tertekan, dan dapat menikmati hidup dengan kegiatan yang positif dan produktif.
"Karena saat masuk masa pensiun, banyak yang stres, tertekan, bosan, sehingga kesehatannya malah drop. Atau karena bosan tadi, kadang sebagian pensiunan juga terjebak pada hal-hal yang tidak produktif, atau malah sebaliknya, jadi konsumtif. Uang pensiunan ludes. Akhirnya stres lagi. Kami nggak mau terjebak di usia senja dengan kondisi seperti itu," ungkap Murtini.