IDXChannel - Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah, meminta pemerintah untuk menunda kenaikan tarif ojek online (ojol). Dia menilai, kebijakan ini hanya akan menimbulkan permasalahan baru di kalangan masyarakat.
Karena menurutnya, daya beli masyarakat saat ini merosot tajam karena akibat dari pandemi Covid-19, pengangguran yang meningkat dan lain sebagainya hingga kemiskinan ekstrem.
"Karena pengguna ojol adalah masyarakat menengah ke bawah saya rasa itu menjadi beban tersendiri menimbulkan masalah baru menurut saya dalam hal ini," ujarnya dalam program Market Review di IDX Channel, Kamis (25/8/2022).
Selain itu, ia menilai bahwa perhitungan atau kalkulasi tarif yang ditentukan terlalu tinggi, karena meskipun kenaikannya hanya Rp200 hal itu dianggap semakin tinggi sebab diiringi dengan kenaikan komoditas lain.
"Jadi yang menjadi masalah di situ karena pada akhirnya pendapatan dari para mitra akan berat, karena kita memahami spare part yang makin mahal, segala sesuatu seperti oli, bengkel semua naik," terangnya.