Dia mencontohkan, awalnya sebelum ramai pemberitaan banyak yang menggunakan kata kunci "ball" untuk menjual baju bekas impor, namun setelah ramai pemberitaan, para penjual mengganti dengan keyword "karung".
"Jadi memang tim harus nyari-nyari terus," ujarnya.
Even melanjutkan, tidak sedikit juga yang akhirnya mengganti foto dari yang awalnya menggunakan foto karung sekarang sudah memasang foto pakaian biasa.
"Atau misalnya mereka enggak pakai kata bekas, pakainya preloved misalnya. Hal-hal yang kaya gitu sih sebenernya, jadi harus koordinasi dengan kementerian," pungkasnya.
(FAY)