Dia bilang, penurunan NTUP terjadi karena indeks harga yang diterima petani turun 0,16 persen, sementara biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen. Komoditas yang dominan memengaruhi kenaikan BPPBM adalah bakalan sapi, bibit bawang merah, bibit sapi dan upah pemanenan.
Peningkatan NTUP tertinggi terjadi pada subsektor holtikultura yang naik sebesar 0,96 persen. Kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1,13 persen atau lebih tinggi dari kenaikan BPPBM yang mengalami kenaikan 0,16 persen.
Adapun komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan BPPBM ini adalah bibit bawang merah, upah mencangkul, upah menuai atau memanen.
Kemudian, penurunan NTUP terdalam terjadi pada subsektor tanaman pangan yang turun sebesar 1,09 persen. Penurunan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani turun 0,99 persen sedangkan indeks BPPBM naik 0,10 persen. Komoditas yang dominan pengaruhi kenaikan BPPBM adalah upah pemanenan, upah membajak dan upah penanaman.
(YNA)