Sepanjang tahun lalu, lanjut Anto, industri yang diramaikan oleh 103 pemain (96 konvensional dan tujuh syariah) ini menyalurkan Rp 155,97 triliun, menghubungkan sekitar 103 juta pemberi pinjaman (lender) dan lebih dari 297,8 juta entitas peminjam (borrower).
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyebut potensi total penyaluran pinjaman industri sepanjang 2022 bisa sebesar Rp220 triliun atau tumbuh 50 persen (yoy).
Hal ini lantaran proyeksi pertumbuhan setiap pemain masih terbuka lebar, baik dari para pemain pinjaman produktif untuk UMKM, sampai pemain pinjaman perorangan dengan skema dana tunai atau bayar tunda. (TYO)